Welcome to Horasianblogspot

Kamis, 30 Mei 2013

Rancangan Tuhan begitu Indah

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." 
seribu satu cara Tuhan
Ketika kita membaca ayat bacaan diatas hari ini: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9), saya mengerti bahwa ayat ini berbicara sangat besar. Ini adalah ayat yang menunjukkan betapa besarnya Allah yang tidak akan mampu terselami dengan kemampuan akal kita yang begitu terbatas. Kita boleh hebat dengan menciptakan teknologi dan terus berkembang maju di segala bidang, tapi tetap saja kita tidak akan pernah mampu mencapai tingkat seperti Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan selalu rindu untuk memberkati dan menolong anak-anakNya, itu benar, dan kita harus tahu pula bahwa Tuhan punya seribu satu cara untuk menggenapinya. Acap kali cara yang dipakai Tuhan itu ajaib, tidak pernah terpikirkan oleh kita, tidak terselami, bahkan tidak mampu dipecahkan dengan akal logika kita. 

Lihatlah beberapa contoh yang terdapat di dalam Alkitab. Coba lihat bagaimana Tuhan menolong Elia lewat burung-burung gagak yang membawa roti dan daging setiap pagi dan petang ketika ia berada di sungai Kerit. (1 Raja Raja 17:1-6). Lalu lihatlah bagaimana Tuhan menolong seorang janda yang terjerat hutang lewat sedikit sisa minyak yang ia miliki. Tuhan sanggup mengisi bejana-bejana hingga melimpah, lalu menyuruh perempuan itu untuk pergi menjual minyak untuk menutupi hutangnya. Bahkan begitu melimpah sehingga si janda masih memiliki sisa uang yang bisa ia pakai untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya. (2 Raja Raja 4:1-7). Masih ingatkah anda dengan kisah Perkawinan di Kana dimana Yesus mengatasi masalah kehabisan anggur hingga berlimpah-limpah? (Yohanes 2:1-11), atau mengenai penggandaan lima roti dan dua ikan yang dimiliki seorang anak kecil untuk memberi makan lebih dari 5000 orang? (Matius 14:13-21). Ini baru beberapa contoh saja, karena ada ratusan contoh di dalam Alkitab yang mencatat bagaimana bervariasinya perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan untuk menolong dan memberkati anak-anakNya. Hingga hari ini pun berbagai mukjizat yang ajaib masih bisa kita saksikan. Orang sakit disembuhkan, rumah tangga atau diri seseorang dipulihkan dan sebagainya, bahkan orang mati yang bangkit kembali pun masih juga terdengar hingga hari ini. Tuhan sanggup, lebih dari sanggup menolong anak-anakNya dengan seribu satu cara sampai kapanpun.

Paulus menuliskan kepada jemaat Roma seperti berikut: "O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!" (Roma 11:33). Tidak ada satupun manusia, sepintar apapun, yang akan sanggup mengukur cara-cara yang dipakai Tuhan. Paulus pun melanjutkan "Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?" (ay 34). Alangkah sia-sianya jika kita terus menerka-nerka bagaimana Tuhan sanggup menolong kita untuk lepas dari masalah yang tengah kita gumuli hari ini. Alangkah ironisnya jika kita merasa putus asa bahwa masalah kita tidak akan mampu terpecahkan. Kita bisa memakai logika kita yang paling muktahir untuk menganalisa problema yang tengah kita hadapi hari ini, dan mungkin logika kita berkata bahwa apa yang kita alami tidak lagi memiliki pemecahan atau jalan penyelesaian, namun di tangan Tuhan tidak ada yang mustahil! Segalanya mungkin, dan Tuhan bisa memakai orang-orang atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan bagi kita untuk menjadi saluranNya dalam menolong atau memberkati kita. Kita tidak akan pernah bisa mengukur Tuhan. Jarak antara kemampuan logika kita dan kemampuan Tuhan itu bagaikan bumi dan langit, tidak terselidiki, tidak terselami. 

Berabad-abad yang lampau Pemazmur sudah menyadari hal itu. Pemazmur berkata: "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mazmur 77:12-13). Dan kabar baiknya, keajaiban Tuhan itu masih berlanjut hingga hari ini, dan akan terus terjadi sampai kapanpun. Jika demikian, mengapa kita harus gentar menghadapi masalah seberat apapun yang tengah menghimpit kita hari ini? Teruslah hidup dalam pengharapan dan kepercayaan penuh dalam Tuhan. Lakukan bagian kita, dan pada saatnya nanti Tuhan akan bertindak dengan cara-cara yang ajaib, yang tidak terselami atau tidak terselidiki, tidak terbayangkan dan tidak terpikirkan oleh kita. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!"
 (Wahyu 15:3b)

Rabu, 29 Mei 2013

Tuhan Yang Menjaga Hidupku

Setiap saat
Setiap waktu
Hanya Kau Tuhan
Yang aku perlu
PenyertaanMu, KekuatanMu
Yang menjadi doaku

Tak pernah Kau kecewakan hidupku
Kau selalu menjawab setiap doaku
Kubersyukur dengan sgenap jiwaku
Sbab Kau Tuhanh yang menjaga hidupku

Kamis, 23 Mei 2013

Bapa Surgawi

Bapa surgawi ajarku mengenal 
Betapa dalamnya kasih-Mu 
Bapa surgawi buatku mengerti 
Betapa kasih-Mu padaku 

Semua yang terjadi di dalam hidupku 
Ajarku menyadari Kau s'lalu sertaku 
B'ri hatiku s'lalu bersyukur pada-Mu 
Kar'na rencana-Mu indah bagiku

Rabu, 22 Mei 2013

kata Hari Ini

Roha ni jolma marsakkap dalan na alai Tuhan Jahowa do patontuhon lakka na sude,

Sabtu, 18 Mei 2013

Roh Kudus Roh Suci, Tuhan Kirim Roh Api

Roh Kudus Roh Suci, Tuhan Kirim Roh Api
Roh Kudus Roh Suci bakar hati dan hidupku
apimu membara jadiku rumah doamu
Jamah bibir hati dan pikiran dengan api urapanmu
b'riku hati kudusmu jangkau s'mua bangsa bagimu

Reff:
Bangkitkan pulihkan, pulihkan neg'riku
s'mua bangsa 'kan sujud menyembahmu
Di Timur dan Barat dari Utara ke s'latan
Bangkitkan kami ya Tuhan



Tuhan kirim Roh Api.....3x
Kirimlah s'karang in

Kamis, 16 Mei 2013

Renungan Hari Pentakosta

Roh Kudus tercurah seperti lidah-lidah api
Membakar semangat untuk melayani
Membangkitkan karunia-karunia rohani
Membangun tubuh Kristus menjadi satu hati

Roh Kudus tercurah dalam perayaan pentakosta
Agar disaksikan untuk semua suku-suku bangsa
Diperingati Umat Allah senantiasa sepanjang masa
Menjadi berkat bagi anak cucu yang percaya

Roh Kudus masih tercurah terus
Bagi mereka yang percaya Kristus
Agar senantiasa dapat hidup kudus
Sebagai umat ALLAH yang di tebus

Selasa, 14 Mei 2013

ENGKAU MAHA TAHU (MAZMUR 139:7-10


KE MANAKAH AKU DAPAT PERGI
MENJAUHI ROH-MU TUHAN
KUBERLARI MENDAKI KE LANGIT
NAMUN ENGKAU ADA DI SANA

AKU TERBANG DENGAN SAYAP FAJAR
DIAM DI UJUNG BUMI
NAMUN TANGAN-MU MENUNTUNKU S'LALU
BAWAKU MENDEKAT PADA-MU

REFF:
ENGKAU TUHAN ALLAH MAHA TAHU
BETAPA DAHSYATNYA KUASA-MU
HADIRAT-MU KINI PENUHIKU
BAWAKU MENDEKAT PADA-MU

Senin, 13 Mei 2013

Renungan Hari ini

"Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,"  1 Samuel 2:8

Dalam masyarakat Yahudi, melahirkan anak laki-laki bagi suaminya adalah tugas dan kewajiban bagi seorang wanita yang sudah menikah.  Jika wanita itu mandul alias tidak bisa memberikan keturunan, maka hal ini akan menimbulkan rasa malu dan menjadi celaan bagi suaminya, keluarganya dan juga lingkungan di sekitarnya.  Jadi kemandulan dianggap sebagai sesuatu yang memalukan.  Inilah yang sedang dialmi oleh Hana, di mana tanggung jawab untuk melanjutkan garis keturunan suami ada di tangannya.  Jika tidak, ia akan menghadapi masalah yang berat:  bisa saja diceraikan oleh suaminya atau harus menanggung malu dan mengalami penolakan dari orang-orang yang ada di sekitarnya.  Bisa dibayangkan betapa remuk redam hati Hana karena ia tidak punya anak (mandul).  Belum lagi perlakuan yang tidak baik dari Penina, 'madunya' yang justru memiliki anak.  Hal ini semakin menambah rasa sedih dan pahit di hati Hana.

     Secara manusia, Hana sudah hilang pengharapan karena Tuhan telah menutup rahimnya.  Ia pun yakin satu-satunya Pribadi yang dapat menolongnya adalah Tuhan.  Karena itu segeralah ia datang kepada Tuhan.  Di baitNya yang kudus, dengan hati hancur, Hana mencurahkan segala beban hidupnya.  Meski dikira mabuk oleh iman Eli ia tidak peduli, karena  "Korban sembelihan kepada Allah ia jiwa yang hancur;  hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah."  (Mazmur 51:19).  Saat berdoa inilah Hana bernazar, "Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan..."  (1 Samuel 1:11).  Akhirnya Tuhan pun mengabulkan doa Hana,  "...setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki.  Ia menamai anak itu Samuel,..." (1 Samuel 1:20).

     Mungkin Tuhan telah menutup rahim Hana selama bertahun-tahun, tetapi Dia tidak pernah menutup telingaNya terhadap umat yang siang malam berseru-seru kepadaNya.  Ketika kita berdoa dengan hati hancur dan berserah penuh memohon belas kasihan Tuhan, pada saatnya Dia pasti bertindak dan pertolonganNya tidak pernah terlambat.


"Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai."  Mazmur 126:5

Selasa, 07 Mei 2013

Kata Hari ini

Don't you dare give up on this life. Not tonight. Not tomorrow. Not ever.

Minggu, 05 Mei 2013

Dia Hanya Sejauh Doa

bila Kau rasa gelisah di hatimu,
bila kelam kabut tak menentu hidupmu,
ingat masih ada s'orang P'nolong bagimu,
Yesus tak pernah jauh darimu.

bila cobaan menggodai hatimu,
bila sengsara menimpa keadaanmu,
ingat Yesus takkan pernah jauh darimu,
DIA s'lalu pedulikan kamu.

berseru, memanggil namaNYA,
berdoa, DIA kan seg'ra menghampiri dirimu,
percaya, DIA tak jauh darimu,
DIA hanya sejauh doa.

Sabtu, 04 Mei 2013

Rabu, 01 Mei 2013

Partuturon dan Panjouon di Halak Batak

Batak adalah suku yang berbudaya dan punya adat istiadat yang unik. Sejak dulu kala, kita tentu masih ingat petuah nenek moyang kita dalam hal menjalin kekerabatan, seperti :

- Jolo tiniptip sanggar, laho bahen huruhuruan, jolo sinungkun marga, asa binoto partuturan
artinya: awalnya harus saling bertanya marga dulu biar kita tahu kekerabatan.

- Hau antaladan, parasaran ni binsusur, sai tiur do pardalanan molo sai denggan iba martutur
artinya: kita akan terasa nyaman bila kita baik menjalin kekerabatan.



Sekilas mari kita kembali mengingat falsafah batak dalam hal kekerabatan, yaitu ” DALIHAN NA TOLU"
1. Manat mar-DONGAN TUBU = hati-hati bersikap terhadap dongan tubu
2. Elek mar-BORU = memperlakukan semua perempuan dengan kasih
3. Somba mar-HULA-HULA = menghormati pihak keluarga perempuan

DONGAN TUBU ( sabutuha ), adalah :
1. Dongan sa-ama ni suhut = saudara kandung
2. Paidua ni suhut ( ama martinodohon ) = keturunan Bapatua/Amanguda
3. Hahaanggi ni suhut / dongan tubu ( ompu martinodohon ) = se-marga, se-kampung
4. Bagian panamboli ( panungkun ) ni suhut = kerabat jauh
5. Dongan sa-marga ni suhut = satu marga
6. Dongan sa-ina ni suhut = saudara beda ibu
7. Dongan sapadan ni marga ( pulik marga ), mis : Gultom dengan Samosir, Pakpahan, Sitinjak, Harianja.

Kata-kata bijak dalam berhubungan dengan dongan sabutuha :
- Manat ma ho mardongan sabutuha, molo naeng sangap ho
- Tampulon aek do na mardongan sabutuha
- Tali papaut tali panggongan, tung taripas laut sai tinanda do rupa ni dongan

BORU, adalah :
1. Iboto dongan sa-ama ni suhut = ito kandung kita
2. Boru tubu ni suhut = puteri kandung kita
3. Namboru ni suhut
4. Boru ni ampuan, i ma naro sian na asing jala jinalo niampuan di huta ni iba = perempuan pendatang yang sudah diterima dengan baik di kampung kita.
5. Boru na gojong = ito, puteri dari Amangtua/Amanguda ataupun Ito jauh dari pihak ompung yang se-kampung pula dengan pihak hulahula
6. Ibebere/Imbebere = keponakan perempuan
7. Boru ni dongan sa-ina dohot dongan sa-parpadanan = ito dari satu garis tarombo dan perempuan dari marga parpadanan ( sumpah ).
8. Parumaen/maen = perempuan yang dinikahi putera kita, dan juga isteri dari semua laki-laki yang memanggil kita ‘Amang’ .

Kata-kata bijak dalam berhubungan dengan boru :
- Elek ma ho marboru, molo naeng ho sonang
- Bungkulan do boru ( sibahen pardomuan )
- Durung do boru tomburon hulahula, sipanumpahi do boru tongtong di hulahula
- Unduk marmeme anak, laos unduk do marmeme boru = kasih sayang yang sama terhadap putera dan puteri
- Tinallik landorung bontar gotana, dos do anak dohot boru nang pe pulikpulik margana

Kata-kata bijak perihal bere :
- Amak do rere anak do bere, dangka do dupang ama do tulang
- Hot pe jabu i sai tong do i margulanggulang, tung sian dia pe mangalap boru bere i sai hot do i boru ni tulang

HULA-HULA, adalah :
- Tunggane dohot simatua = lae kita dan mertua
- Tulang
- Bona Tulang = tulang dari persaudaraan ompung
- Bona ni ari = hulahula dari Bapak ompung kita . Pokoknya, semua hulahula yang posisinya sudah jauh di atas, dinamai Bona ni ari.
- Tulang rorobot = tulang dari lae/isteri kita, tulang dari nantulang kita, tulang dari ompung boru lae kita dan keturunannya. Boru dari tulang rorobot tidak bisa kita nikahi, merekalah yang disebut dengan INANG BAO.
- Seluruh hulahula dongan sabutuha, menjadi hulahula kita juga.

Kata-kata bijak penuntun hubungan kita dengan hulahula :
- Sigaiton lailai do na marhulahula, artinya ; sebagaimana kalau kita ingin menentukan jenis kelamin ayam (jantan/betina ), kita terlebih dulu menyingkap lailai-nya dengan ati-hati, begitu pula terhadap hulahula, kita harus terlebih dulu mengetahui sifat-sifat dan tabiat mereka, supaya kita bisa berbuat hal-hal yang menyenangkan hatinya.
- Na mandanggurhon tu dolok do iba mangalehon tu hulahula, artinya ; kita akan mendapat berkat yang melimpah dari Tuhan, kalau kita berperilaku baik terhadap hulahula.
- Hulahula i do debata na tarida
- Hulahula i do mula ni mata ni ari na binsar. Artinya, bagi orang Batak, anak dan boru adalah matahari ( mata ni ari ). Kita menikahi puteri dari hulahula yang kelak akan memberi kita hamoraon, hagabeon, hasangapon, yaitu putera dan puteri (hamoraon, hagabeon, hasangapon yang hakiki bagi orang Batak bukanlah materi, tetapi keturunan,selengkapnya baca di ‘Ruma Gorga’ )
- Obuk do jambulan na nidandan baen samara, pasupasu na mardongan tangiang ni hulahula do mambahen marsundutsundut so ada mara
- Nidurung Situma laos dapot Porapora, pasupasu ni hulahula mambahen pogos gabe mamora

Nama-nama partuturon dan bagaimana kita memanggilnya ( ini versi asli, kalau ternyata Dalam masa sekarang kita salah menggunakannya, segeralah perbaiki ) (sekali lagi, kita semua memposisikan diri kita sebagai laki-laki )

A. PANJOUON = PANGGILAN DALAM DONGAN TUBU:

(1) Amang/Among : kepada bapak kandung
(2) Amangtua : kepada abang kandung bapak kita, maupun par-abangon bapak dari dongan sabutuha, parparibanon. Namun kita bisa juga memanggil ‘Amang’ saja atau "Tua"
(3) Amanguda : kepada adik dari bapak kita, maupun par-adekon bapak dari dongan sabutuha, parparibanon. Namun bisa juga kita cukup memanggilnya dengan sebutan “Amang’ atau ‘Uda’
(4) Haha/Angkang : kepada abang kandung kita, dan semua par-abangon baik dari amangtua dari marga kita.
(5) Anggi : kepada adik kandung kita, maupun seluruh putera amanguda, dan semua laki-laki yang marganya lebih muda dari marga kita dalam tarombo. Untuk perempuan yang kita cintai, kita juga bisa memanggilnya dengan sebutan ini atau bisa juga ‘Anggia’
(6) Hahadoli : atau ‘Angkangdoli’, ditujukan kepada semua laki-laki keturunan dari ompu yang tumodohon ( mem-per-adik kan ) ompung kita
(7) Anggidoli : kepada semua laki-laki yang merupakan keturunan dari ompu yang ditinodohon (di-per-adik kan) ompung kita, sampai kepada tujuh generasi sebelumnya. Uniknya, dalam acara ritual adat, panggilan ini bisa langsung digunakan ( tidak perlu memakai Hata Pantun atau JagarJagar ni hata)
(8) Ompung : kepada kakek kandung kita. Sederhananya, semua orang yang kita panggil dengan sebutan ‘Amang’, maka bapak-bapak mereka adalah ‘Ompung’ kita. Ompung juga merupakan panggilan untuk datu/dukun, tabib/Namalo.
(9) Amang mangulahi : kepada bapak dari ompung kita. Kita memanggilnya ‘Amang’
(10) Ompung mangulahi: kepada ompung dari ompung kita
(11) Inang/Inong : kepada ibu kandung kita
(12) Inangtua : kepada isteri dari semua bapatua/amangtua
(13) Inanguda : kepada isteri dari semua bapauda/amanguda
(14) Angkangboru : kepada semua perempuan yang posisinya sama seperti ‘angkang’
(15) Anggiboru : kepada adik kandung. Kita memanggilnya dengan sebutan ‘Inang’
(16) Ompungboru : lihat ke atas
(17) Ompungboru mangulahi : lihat ke atas

B. PANJOUON = PANGGILAN DALAM PAR-HULA-HULA ON:

(a) Simatua doli : kepada bapak, bapatua, dan bapauda dari isteri kita. Kita memangilnya dengan epada ‘Amang’
(b) Simatua kepada ibu, inangtua, dan inanguda dari isteri kita. Kita cukup memangilnya ‘Inang’.
(c) Tunggane : disebut juga ‘Lae’, yakni epada semua ito dari isteri kita
(d) Tulang na poso : kepada putera tunggane kita, dan cukup dipangil ‘Tulang’
(e) Nantulang na poso : kepada puteri tunggane kita, cukup dipanggil ‘Nantulang’
(f) Tulang : kepada ito ibu kita
(g) Nantulang : kepada isteri tulang kita
(h) Ompung bao : kepada orangtua ibu kita, cukup dipanggil ‘Ompung’
(i) Tulang rorobot : kepada tulang ibu kita dan tulang isteri mereka, juga kepada semua hulahula dari hulahula kita (amangoi…borat na i )
(j) Bonatulang/Bonahula : kepada semua hulahula dari yang kita panggil ‘Ompung’
(k) Bona ni ari : kepada hulahula dari ompung dari semua yang kita panggil ‘Amang’, dan generasi di atasnya

C. PANJOUON = PANGGILAN DALAM DONGAN PAR-BORU ON:

(1) Hela : kepada laki-laki yang menikahi puteri kita, juga kepada semua laki-laki yang menikahi puteri dari abang/adik kita. Kita memanggilnya ‘Amanghela’
(2) Lae : kepada amang, amangtua, dan amanguda dari hela kita. Juga kepada laki-laki yang menikahi ito kandung kita
(3) Ito : kepada inang, inangtua, dan inanguda dari hela kita
(4) Amangboru : kepada laki-laki ( juga abang/adik nya) yang menikahi ito bapak kita
(5) Namboru : kepada isteri amangboru kita
(6) Lae : kepada putera dari amangboru kita
(7) Ito : kepada puteri dari amangboru kita
(8) Lae : kepada bapak dari amangboru kita
(9) Ito : kepada ibu/inang dari amangboru kita
(10) Bere : kepada abang/adik juga ito dari hela kita
(11) Bere : kepada putera dan puteri dari ito kita
(12) Bere : kepada ito dari amangboru kita

Alus ni tutur tu panjouhon ni partuturan na tu ibana ( hubungan sebutan kekerabatan timbal balik )
Kalau kita laki-laki dan memanggil seseorang dengan : Orang itu akan memanggil kita:
· amang, amangtua VS amanguda amang
· inang, inangtua VS inanguda amang
· angkang VS anggi(a)
· ompungdoli (suhut = dari pihak laki-laki) VS anggi(a)
· ompungboru ( suhut ) VS anggi(a)
· ompungdoli ( bao = dari pihak perempuan ) VS lae
· ompungboru ( bao ) VS amangbao
· inang ( anggiboru ) VS amang
· anggia VS angkang
· anggia ( pahompu ) VS ompung
· inang ( bao ) VS amang
· inang ( parumaen ) VS amang
· amang ( simatua ) VS amanghela
· inang ( simatua ) VS amanghela
· tunggane VS lae
· tulang VS bere
· nantulang VS bere
· tulang na poso VS amangboru
· nantulang na poso VS amangboru
· bere VS tulang
· ito VS ito
· parumaen/maen VS amangboru
· amang ( na mambuat maen ni iba ) VS amang

Kalau kita perempuan dan memanggil seseorang dengan : Orang itu akan Memanggil kita dengan:
· amang, amangtua, VS amanguda inang
· inang, inangtua, VS inanguda inang
· angkang VS anggi(a)
· ompungdoli (suhut = dari pihak laki-laki) VS ito
· ompungboru ( suhut ) VS eda
· ompungdoli ( bao = dari pihak perempuan ) VS ito
· ompungboru ( bao ) VS eda
· anggia VS angkang
· inang ( parumaen ) VS inang
· amang ( simatua ) VS inang
· inang ( simatua ) VS inang
· tulang VS bere
· nantulang VS bere
· bere VS nantulang
· ito VS ito
· parumaen/maen VS nanmboru
· amang ( na mambuat maen ni iba ) VS inang

NB = Naporlu Botoon = yang perlu di ingat :
- Hanya laki-laki lah yang mar-lae, mar-tunggane, mar-tulang na poso dohot nantulang naposo.
- Hanya perempuan lah yang mar-eda, mar-amang na poso dohot inang na poso .

Ada lagi istilah LEBANLEBAN TUTUR, artinya pelanggaran adat yang dimaafkan. Misalnya begini : saya punya bere, perempuan, menikah dengan laki-laki, putera dari dongan sabutuha saya.
Nah, seharusnya, si bere itu memanggil saya ‘Amang’ karena pernikahan itu meletakkan posisi saya menjadi mertua/simatua, dan laki-laki itu harus memanggil saya ‘Tulang rorobot’ karena perempuan yang dia nikahi adalah bere saya. Tapi tidaklah demikian halnya. Partuturon karena keturunan lebih kuat daripada partuturon apa pun, sehingga si bere harus tetap panggil saya ‘Tulang’ dan si laki-laki harus tetap memanggil saya ‘Bapatua/bapauda’