Welcome to Horasianblogspot

Senin, 03 Juni 2013

JANGAN JEMU-JEMU BERBUAT BAIK.

"Oleh karena itu, selama ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama untuk saudara-saudara kita dalam iman" (ayat 10). Hidup dalam Roh tidak hanya untuk diri sendiri, di dalam ada tanggung jawab moral terhadap orang lain, yang menyebabkan orang-orang yang jatuh pelanggaran pertobatannya. Mengasihi orang-orang yang hidup oleh Roh juga harus muncul jelas dalam karya-karya, di antaranya bersedia untuk berbagi dalam beban orang lain, bukan hanya isu yang akan dibahas, tapi juga beban moralnya, dan itu berarti juga bersedia dibenci oleh orang lain. Jatuh bukan alasan bagi orang lain untuk membual bahwa ia lebih baik dari orang yang jatuh. Jika seseorang ingin menyombongkan diri, biarkan dia menguji dirinya sendiri, apa yang telah ia buat dalam hidupnya dan bukan karena kejatuhan orang lain. Sementara orang yang jatuh seharusnya dibantu dan bukan hanya kenaikan menjerumuskan dirinya pada kesalahannya. Jadi setiap orang harus berhati-hati karena apa yang Anda tabur dalam hidupnya dia pasti akan menuai. Kesenangan hidup di dalam hawa nafsu daging akan menghasilkan buahnya sendiri. Sementara mereka yang menabur dalam Roh berarti menyerahkan tindakannya untuk dikuasai oleh Roh sehingga ia juga rela menanggung beban jantung membantu orang lain, dan hasilnya adalah hidup yang kekal. Reap hukum menabur, yang berlaku bagi orang percaya, semakin banyak kita berbuat baik, bahkan jika kadang-kadang disertai dengan air mata, tapi pasti ada saatnya kita akan menuai apa yang kita telah tersebar. Pada dasarnya berbuat baik bukan hanya karena kita mampu dan mau, tapi juga karena kita sedang menabur. Jangan taburi lapangan dengan dua jenis benih, artinya jangan menabur kebaikan sekaligus menabur kejahatan (Imamat 19:19)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar