“Apabila bejana, yang sedang di buatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” Yeremia 18:4.
Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikian juga hidup kita di tangan Tuhan.
Pencobaan dan ujian bukanlah suatu hal yang dengan mudah dapat kita lewati, bahkan hal itu bisa membawah kita pada keputusasaan. Benarkah Tuhan tidak lagi mempedulikan kita..?? Sesungguhnya lewat pencobaan dan ujian tersebut Tuhan sedang membentuk kita menjadi bejana yang berguna, dan Dia sekali-kali tidak akan meninggalkan kita. Janganlah membentah ataupun memberontak kepada-Nya sebab Dia mempunyai hak dan kuasa penuh dlm proses pembentukan tersebut.
Menjadi tanah liat yang sedang di bentuk di tangan Sang Penjunan pasti sangatlah tidak mengenakkan bahkan akan terasa menyakitkan bagi kita.
Sebelum di bentuk, tanah liat harus di bersihkan terlebih dahulu dari kerikil dan kotoran yang tidak berguna, baru kemudian di bentuk menjadi bejana yang baik di mata Sang Penjunan. Demikian juga dgn hidup kita.
_______________________
♫ Bagaikan bejana siap di bentuk
Demikian hidupku di tangan-Mu
Dengan urapan kuasa Roh-Mu
Ku di baharui selalu
Jadikanku alat dalam rumah-Mu
Inilah hidupku di tangan-Mu
Bentuklah s'turut kehendak-Mu
Pakailah sesuai rencana-Mu
Ku mau sperti-Mu Yesus
Disempurnakan slalu
Dalam se'gnap jalanku
Memuliakan nama-Mu ♫.
_______________________
Saat Tuhan membentuk kita, proses pembentukan itu pasti sangat menyakitkan tetapi sadarilah bahwa rasa sakit yang kita rasakan saat proses tersebut tidak sebanding dengan sukacita yang akan kita dapatkan nantinya. Karena itu marilah kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan biarkan Dia membentuk kita menjadi bejana yang Dia kehendaki.
Sahabat-sahabatku terkasih. Apapun proses pembentukan yang Tuhan ijinkan terjadi di dalam kehidupan kita saat ini, belajarlah untuk taat dan setia terhadap proses itu sampai pada waktunya maka kita akan menjadi bejana yang indah di mata Tuhan.
_Kesediaan hidup kita untuk di bentuk akan menentukan apa jadinya hidup kita_
Tuhan Yesus memberkati.
Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikian juga hidup kita di tangan Tuhan.
Pencobaan dan ujian bukanlah suatu hal yang dengan mudah dapat kita lewati, bahkan hal itu bisa membawah kita pada keputusasaan. Benarkah Tuhan tidak lagi mempedulikan kita..?? Sesungguhnya lewat pencobaan dan ujian tersebut Tuhan sedang membentuk kita menjadi bejana yang berguna, dan Dia sekali-kali tidak akan meninggalkan kita. Janganlah membentah ataupun memberontak kepada-Nya sebab Dia mempunyai hak dan kuasa penuh dlm proses pembentukan tersebut.
Menjadi tanah liat yang sedang di bentuk di tangan Sang Penjunan pasti sangatlah tidak mengenakkan bahkan akan terasa menyakitkan bagi kita.
Sebelum di bentuk, tanah liat harus di bersihkan terlebih dahulu dari kerikil dan kotoran yang tidak berguna, baru kemudian di bentuk menjadi bejana yang baik di mata Sang Penjunan. Demikian juga dgn hidup kita.
_______________________
♫ Bagaikan bejana siap di bentuk
Demikian hidupku di tangan-Mu
Dengan urapan kuasa Roh-Mu
Ku di baharui selalu
Jadikanku alat dalam rumah-Mu
Inilah hidupku di tangan-Mu
Bentuklah s'turut kehendak-Mu
Pakailah sesuai rencana-Mu
Ku mau sperti-Mu Yesus
Disempurnakan slalu
Dalam se'gnap jalanku
Memuliakan nama-Mu ♫.
_______________________
Saat Tuhan membentuk kita, proses pembentukan itu pasti sangat menyakitkan tetapi sadarilah bahwa rasa sakit yang kita rasakan saat proses tersebut tidak sebanding dengan sukacita yang akan kita dapatkan nantinya. Karena itu marilah kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan biarkan Dia membentuk kita menjadi bejana yang Dia kehendaki.
Sahabat-sahabatku terkasih. Apapun proses pembentukan yang Tuhan ijinkan terjadi di dalam kehidupan kita saat ini, belajarlah untuk taat dan setia terhadap proses itu sampai pada waktunya maka kita akan menjadi bejana yang indah di mata Tuhan.
_Kesediaan hidup kita untuk di bentuk akan menentukan apa jadinya hidup kita_
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar