" Semut di seberang lautan kelihatan. Sementara gajah di pelupuk mata tak kelihatan”
Kita mungkin sudah biasa mendengar kalimat di atas. Khususnya, banyak yang mengait-ngaitkan kalimat itu pada orang yang hanya tahu dengan kesalahan orang lain. Sementara kesalahan dirinya sendiri tak disadari.
Tak bisa dipungkiri, orang seperti itu banyak di dunia ini. Jika saja kita menyediakan sedikit waktu untuk merenung. Menatap diri kita sendiri di depan cermin lalu mengupas masa-masa yang pernah kita lalui, mungkin kalimat di atas cocok sekali disematkan kepada kita. Atau mungkin saja dalam keseharian, kita tergolong pribadi yang begitu mudahnya menilai orang lain serta mengkritik kesalahannya.
Bahkan kesalahan kecil sekalipun. Tak peduli kesalahan itu benar atau tidak adanya.
Kita terkadang bersikap reaktif pada kesalahan orang lain hingga tak segan-segan menuding langsung ke depan hidung mereka. Hingga, orang yang kita tuding itu merasa kecewa, kalut ataupun malu. Ironisnya, kita bahagia karena sudah berhasil menggiring perasaan-perasaan negatif itu kepada mereka.
Pertanyaannya, kapan kita mau bercermin?
Menatap diri kita sendiri dengan adil dan bijaksana. Mengorek semua hal yang pernah kita lakukan atau pikirkan terhadap orang lain.
Kapan kita berani memberi penilaian pada diri sendiri, sudah benarkah kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar