Welcome to Horasianblogspot

Senin, 11 Maret 2013

Merendahkan diri



Baca: Mazmur 139:1-24
“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;” Mazmur 139:23
Meskipun sebagai raja yang berkuasa dan terkenal, Daud tidak pernah menganggap dirinya kebal terhadap masalah atau pun sanggup mempertahankan nyawanya terhadap keganasan musuh.
Daud sadar tanpa pertolongan dan campur tangan Tuhan ia tidak bisa berbuat apa-apa. Hati Daud sangat lembut dan rendah di hadapan Tuhan; dia tidak pernah berkeras hati terhadap Tuhan atau pun menyalahkan orang lain. Daud juga tidak pernah membangga-banggakan apa yang dimilikinya, padahal dia adalah raja yang punya kedudukan tinggi, kekuasaan, kekayaan, pasukan yang kuat dan sebagainya. Bila terjadi sesuatu dalam hidupnya, Daud selalu membuka hati kepada Tuhan dan bersedia ditegur dan diselidiki seperti katanya, 
“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mazmur 139:23-24)
Daud selalu belajar merendahkan diri kepada Tuhan. Merendahkan diri bukan berarti merasa rendah diri. Merasa rendah terhadap manusia tidak baik karena akan menghambat kemajuan kita dalam segala bidang; merendahkan diri kepada Tuhan berarti menyadari keberadaan diri kita yang terbatas dan mengakui kebesaran dan kekuasaan Tuhan sebagai Pribadi yang tak terbatas, serta menyadari bahwa di luar penyertaan Tuhan kita tidak sanggup melakukan sesuatu pun, bahkan kita sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan nyawa kita sendiri; segala sesuatunya ada di tangan Tuhan. Daud berkata, 
“Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” (Mazmur 139:2,7)
Sungguh tidak mudah menjadi orang yang memiliki kerendahan hati seperti Daud, yang selalu bersedia ditegur dan dibentuk oleh Tuhan. Kita sering membanggakan diri karena kedudukan, kekayaan atau kepintaran yang kita miliki dan begitu gampang memandang rendah orang lain. Kita susah mengakui kesalahan, dan mudah marah jika ditegur.
“…dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Matius 23:12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar