Welcome to Horasianblogspot

Kamis, 02 Agustus 2012

TIDAK TERHINGGA KASIH TUHAN

Bacaan : Mazmur 147:1-11

Bacaan Setahun : 2 Tawarikh 32-33
Nats : Besarlah Tuhan kita dan berlimpah kekuatan, kebijaksanaan-Nya tak terhingga. (Mazmur 147:5)

Hang (baca: heng). Itu istilah yang sering terlontar ketika komputer macet, tidak bisa lagi memberi respons apa-apa. Mungkin program yang dijalankan terlalu banyak atau berat. Atau, ada virus yang menghambat kerjanya. Istilah ini juga dipakai sebagian orang untuk menggambarkan bahwa mereka sedang tidak bisa berpikir lebih jauh. Mungkin karena terlalu penat atau kurang istirahat. Kondisi hang mengingatkan kita bahwa teknologi dan manusia, secanggih apa pun, sepintar apa pun, ada batasnya.

Sebaliknya, Tuhan tidak terbatas. Perenungan pemazmur melambungkan imajinasi kita untuk memahami Dia yang "tidak terhingga". Mengumpulkan kembali umat Israel yang tercerai berai di seluruh penjuru dunia bukan hal sulit bagi-Nya (ayat 2). Memulihkan orang yang sudah tidak punya harapan hidup adalah keahlian- Nya (ayat 3). Menghitung bintang di galaksi terjauh pun mudah saja bagi-Nya (ayat 4). Menyelimuti langit dengan awan, menurunkan hujan di tempat tertentu dan menahannya di belahan bumi lainnya, membuat gunung, menumbuhkan rerumputan, memberi makan hewan-hewan di padang, semua bisa dilakukan-Nya sekaligus! (ayat 8-9). Kehebatan manusia maupun sarana-sarana yang digunakan manusia dalam berkarya tidak mengesankan-Nya (ayat 11).

Kita kerap frustrasi dengan waktu yang sempit dan tanggung jawab yang banyak. Kita tidak tahu bagaimana menyikapi relasi yang rusak sementara kasih dan kesabaran kita terbatas. Kita tidak mahahadir, otak kita tidak mahatahu. Namun, mana yang lebih sering kita andalkan? Diri kita, sesama manusia, teknologi, atau ... Tuhan yang tak terhingga? Sungguh, kita perlu senantiasa diingatkan betapa hebat dan tidak terbatasnya Tuhan kita! --MEL

FRUSTRASI HADIR KETIKA KITA MENGANDALKAN SUMBER-SUMBER YANG TERBATAS, DAN MENGABAIKAN DIA YANG TAK TERBATAS

Bagaimana keluar dari perasaan bersalah?
Kejadian 42:18-28

Sering kali kesalahan di masa lampau masih membayangi kita hingga ke masa kini. Penyesalan, pertobatan, dan pengampunanlah yang mampu menolong kita keluar dari perasaan bersalah yang menekan itu.

Sebenarnya saudara-saudara Yusuf telah mengalami kasih karunia dari Yusuf yang tidak mau membalas perbuatan mereka kepada dirinya. Namun saudara-saudara Yusuf itu tidak mampu melihat tangan penyertaan Allah dalam hidup mereka karena hati mereka masih dikejar-kejar oleh rasa bersalah.

Saudara-saudara Yusuf telah menerima kasih karunia sekaligus keadilan dari Yusuf. Ujian yang mereka alami adalah suatu keadilan, yaitu hal yang pantas mereka terima sebagai buah kejahatan mereka di masa lalu. Ujian itu adalah tindakan berjaga-jaga yang wajar. Pengalaman Yusuf terakhir kali dengan saudara-saudaranya adalah ketika mereka semua berbuat jahat kepadanya. Darimana Yusuf tahu bahwa mereka sudah berubah, jika ia tidak menguji mereka terlebih dahulu?

Adapun jalan keluar serta makanan yang diberikan kepada saudara-saudara Yusuf adalah suatu bentuk kasih karunia, yaitu kebaikan yang mereka peroleh sebagai ganti dari kejahatan mereka di masa lalu. Namun saudara-saudara Yusuf hanya memusatkan perhatian pada kejahatan mereka sendiri, sehingga mereka begitu takut akan jatuhnya keadilan Allah atas mereka. Mereka sulit melihat apa yang mereka alami di Mesir itu sebagai jalan Tuhan dalam memelihara kehidupan mereka. Dosa-dosa mereka telah membuat mereka sulit melihat kasih karunia Tuhan melalui Yusuf.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga termasuk orang yang sedang dikejar-kejar oleh perasaan bersalah? Janganlah menjauhi Tuhan, melainkan datanglah pada Yesus, sebab Dialah Juruselamat manusia yang mampu menghapuskan dosa-dosa kita dan menerima kita dengan kasih karunia. Yang harus kita lakukan adalah menyesali dosa-dosa, bertobat dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar